
Kritikan Sosial dalam Lirik Lagu
Lagu terbaru dari Slank ini seolah menjadi cermin masyarakat yang tidak segan menegur kebiasaan buruk yang marak terjadi. Istilah seperti "sakau kekuasaan" dan "sakau narkoba" dalam lagunya membawa pesan yang jelas mengenai bahaya kecanduan kekuasaan dan penyalahgunaan lainnya. Bimbim sebagai pencipta lagu, memang dikenal tidak pernah ragu dalam menyikapi isu-isu sosial melalui musik. Pesan ini jelas melampaui sekadar ritme atau nada, menjadi refleksi mendalam atas kondisi sosial-politik terkini. Slank dengan tegas menyuarakan suara masyarakat yang mendambakan perubahan positif.Roy Suryo dan Tanggapannya
Roy Suryo, yang sering kali mengeluarkan pernyataan kontroversial, kali ini menyatakan kekagumannya terhadap langkah Slank. Dalam sebuah video, ia menyinggung bahwa lagu tersebut seolah menargetkan seseorang dengan identitas yang jelas, meski tidak disebutkan secara langsung dalam lirik. Roy mengungkapkan, publik pasti sudah tahu siapa yang dimaksud oleh istilah "Fufufafa" dalam lagu tersebut. Baginya, lagu itu sangat jelas menunjuk pada figur tertentu yang dikenal tidak memiliki ijazah SMA.Sejarah Kontroversi "Fufufafa"
Sebelum peluncuran lagu ini, istilah "Fufufafa" sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat dan sering dikaitkan dengan akun media sosial yang disinyalir milik seorang tokoh politik ternama. Roy Suryo pernah menyebutkan bahwa akun tersebut terkait dengan Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal sering melontarkan ungkapan sinis terhadap tokoh-tokoh politik lainnya. Kontroversi ini mengemuka pasca Pilpres 2014, dan sejak saat itu terus memicu perbincangan publik mengenai perilaku dan etika digital.Ajakan untuk Aksi Nyata
Menjelang tahun baru, Roy Suryo mengajak masyarakat untuk bergerak dalam aksi nyata terkait isu yang diangkat oleh lagu Slank. "Mari kita makzulkan Fufufafa," demikian ungkapan yang disampaikannya, menunjukkan betapa seriusnya ia memandang situasi ini. Ajakan tersebut tidak hanya menyentuh aspek politik, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilih pemimpin yang berintegritas. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong perubahan yang substansial dalam tatanan sosial dan politik tanah air.Sumber: www.gelora.co (2025-12-31)
0 Komentar