
Menggugat Keaslian Ijazah
Dalam pernyataannya, Ahmad Khozinudin mengungkapkan bahwa dugaan adanya kebohongan sistematis dan masif yang dilakukan oleh Jokowi seharusnya menjadi perhatian publik. Klaim ini muncul di tengah dugaan bahwa ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tidaklah sahih. Khozinudin menganggap bahwa Jokowi seharusnya meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kebohongan tersebut, bukan sebaliknya.Strategi Penurunan Mental
Khozinudin juga menyebutkan bahwa aksi Jokowi menampilkan ijazahnya melalui campur tangan kepolisian lebih bersifat strategis. Tujuannya, menurutnya, adalah untuk melemahkan semangat Roy Suryo dan rekan-rekannya dengan menunjukkan bahwa dokumen tersebut mendukung klaim Jokowi. Namun, menurut para pengkritik, tindakan ini tidak cukup membuat mereka percaya pada keaslian ijazah tersebut dan malah semakin memperkuat penolakan mereka terhadap keabsahan dokumen itu.Meningkatkan Keyakinan Para Kritikus
Setelah penampilan ijazah tersebut, alih-alih merasa terintimidasi, Roy Suryo dan koleganya justru semakin yakin bahwa dokumen akademis Jokowi tidak asli. Banyak yang berpandangan bahwa segala sesuatu tentang situasi ini perlu diverifikasi lebih lanjut mengingat sensitivitas isu tersebut. Kenyataan ini semakin memperkeruh hubungan antara kedua belah pihak, mendorong desakan untuk melakukan investigasi lebih dalam atas tuduhan ini.Tuntutan Permohonan Maaf dari Jokowi
Pesan yang disampaikan oleh tim hukum Roy Suryo dan kawan-kawannya adalah bahwa permohonan maaf yang dianggap lebih patut disampaikan adalah dari pihak Jokowi kepada rakyat Indonesia. Isu ini menyoroti ketidakpuasan yang lebih luas terhadap kepemimpinan sebelumnya, dan turut melibatkan opini publik yang terpecah. Situasi ini menunjukkan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam pemerintahan dan figur publik.Sumber: www.gelora.co (2025-12-31)
0 Komentar