
Tantangan Menuju Indonesia Bebas Korupsi
Menurut Firman, meskipun banyak upaya dilakukan untuk memberantas korupsi, hasilnya masih jauh dari harapan. Selama ini, peraturan yang ada justru terkadang mempermudah para pelaku untuk menghindari hukuman. Kesadaran akan perlunya reformasi hukum menjadi semakin mendesak, namun kekuatan politik yang bercokol tampaknya lebih memilih mempertahankan status quo, sebuah realitas yang menghalangi harapan akan perubahan signifikan di tahun-tahun mendatang.Kritik Terhadap Janji Politik
Firman juga mengkritik janji politik yang dianggapnya tidak realistis. Dengan menyinggung pernyataan seorang tokoh politik yang berjanji akan mengejar koruptor sampai ke Antartika, ia menilai bahwa retorika semacam ini tidak berdampak nyata jika korupsi yang terjadi di dalam negeri saja tidak ditangani dengan tegas. Ini bukan hanya soal menepati janji, tetapi juga menyangkut integritas dan keseriusan dalam memerangi korupsi secara menyeluruh di Indonesia.Pandangan Terhadap Penegak Hukum
Lebih jauh, Firman menunjukkan bahwa aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi korupsi, kerap kali malah terlibat dalam praktik tersebut. Hal ini menambah beban dan menciptakan siklus korupsi yang sulit diputus. Oleh karena itu, diperlukan reformasi besar-besaran, baik di tubuh penegak hukum maupun sistem hukum yang ada.Refleksi dan Harapan untuk Masa Depan
Dengan mencermati tantangan yang ada, Firman mendesak adanya langkah konkret yang tidak hanya sebatas wacana. Perubahan ini harus dimulai dari kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama, menghapus stigma buruk yang selama ini melekat. Jika tidak, harapan untuk mencapai Indonesia bebas korupsi pada tahun-tahun mendatang akan terus menjadi mimpi yang sulit digapai. Seperti yang diberitakan oleh gelora.co (2025-12-28).Sumber: www.gelora.co (2025-12-28)
0 Komentar