Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat desakan untuk segera mengumumkan tersangka dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi yang menyangkut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau yang dikenal dengan nama Whoosh. Tuntutan ini muncul di tengah kekhawatiran publik mengenai dampak jangka panjang proyek tersebut terhadap keuangan negara.
Seperti yang diberitakan oleh www.gelora.co (09/11/2025), Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menjadi salah satu pihak yang menyuarakan desakan tersebut. Ia menyoroti sejumlah aspek kontroversial dari proyek strategis nasional yang diinisiasi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Desakan Percepatan Proses Hukum oleh KPK
Menurut Muslim Arbi, KPK harus mempercepat proses hukum dan segera menetapkan tersangka dalam kasus ini. Ia merujuk pada informasi bahwa lembaga antirasuah tersebut telah melakukan penyelidikan terkait proyek Whoosh sejak bulan Januari 2025. Oleh karena itu, ia berpendapat sudah saatnya ada kejelasan mengenai siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalam dugaan penyelewengan yang terjadi.
Analisis Beban Proyek dan Dugaan Markup
Proyek KCJB dinilai menjadi beban bagi seluruh rakyat Indonesia, meskipun manfaatnya disebut hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat yang beraktivitas di antara Jakarta dan Bandung. Muslim Arbi menyatakan bahwa proyek ini tidak hanya meninggalkan utang yang harus ditanggung negara hingga 60 tahun ke depan, tetapi juga diindikasikan mengalami penggelembungan biaya (markup). Dugaan ini didasarkan pada perbandingan biaya proyek serupa di negara lain yang disebut lebih rendah.
Proyek Ambisius yang Dipaksakan
Muslim Arbi mengaitkan proyek Whoosh dengan ambisi mantan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, proyek ini terkesan sangat dipaksakan tanpa mempertimbangkan secara matang masukan dari berbagai pihak. Keputusan untuk melanjutkan proyek tersebut dianggap sebagai pemicu utama yang menyebabkan negara dan rakyat menanggung konsekuensi finansial dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Tuntutan Mengusut Aktor Utama
Lebih lanjut, Gerakan Perubahan berharap agar KPK mampu mengungkap dan menangkap aktor utama di balik dugaan korupsi proyek Whoosh. Muslim Arbi menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh pandang bulu. Ia secara terbuka menyatakan bahwa KPK harus berani menetapkan tersangka siapa pun yang terlibat, bahkan jika orang tersebut adalah figur penting seperti mantan Presiden Jokowi ataupun Luhut Binsar Pandjaitan.
Referensi:
Sumber Fakta: Artikel ini merupakan penulisan ulang yang ketat dan netral berdasarkan konten dari Gelora News (rmol) yang diterbitkan pada 9 November 2025.
0 Komentar