Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melontarkan kritik terhadap Universitas Oxford mengenai klaim penemuan bunga langka jenis Rafflesia hasseltii di Sumatra, Indonesia. Kritik tersebut disampaikan melalui platform media sosial X sebagai respons atas unggahan akun resmi universitas tersebut yang dinilai tidak menyertakan peran peneliti Indonesia.
Klaim Penemuan oleh Universitas Oxford
Polemik bermula dari pernyataan akun resmi Universitas Oxford yang mengumumkan penemuan Rafflesia hasseltii. Dalam unggahan tersebut, pihak universitas menyebutkan bahwa tim dari Oxford Botanic Garden, yang diwakili oleh Chris Thorogood, menjadi bagian dari tim ekspedisi. Tim tersebut digambarkan telah melakukan perjalanan siang dan malam melalui hutan hujan Sumatra untuk menemukan bunga langka itu. Unggahan tersebut menyoroti bahwa tumbuhan ini lebih sering dilihat oleh harimau daripada manusia.
Koreksi dari Anies Baswedan
Menanggapi unggahan tersebut, Anies Baswedan memberikan balasan langsung. Ia mengingatkan bahwa sejumlah peneliti Indonesia juga turut serta dalam tim penemuan tersebut. Anies secara spesifik menyebut nama Joko Witono, Septi Andriki, dan Iswandi sebagai bagian dari tim yang menemukan bunga tersebut. Dalam koreksinya, Anies menegaskan bahwa para peneliti Indonesia tersebut bukanlah "NPCs" (karakter non-pemain), melainkan pihak yang ikut menemukan bunga Rafflesia hasseltii.
Viral di Media Sosial
Penemuan Rafflesia hasseltii ini sebelumnya telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet, terutama karena sebuah video yang menampilkan momen haru seorang peneliti. Video tersebut memperlihatkan Septi Andriki, seorang aktivis lingkungan yang merupakan mantan guru pendidikan jasmani, menangis saat berhasil menemukan bunga yang telah ia cari selama 13 tahun. Peristiwa penemuan ini terjadi di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Rabu malam, 19 November 2025. Banyak warganet yang juga mempertanyakan perbedaan antara bunga ini dengan Rafflesia arnoldii yang lebih sering ditemukan.
Status Terancam Punah
Menanggapi penemuan ini, Guru Besar Universitas Bengkulu, Profesor Agus Susatya, memberikan keterangan mengenai status konservasi bunga tersebut. Menurutnya, populasi Rafflesia hasseltii di alam sangat kecil. Karena kelangkaannya, spesies ini dikategorikan sebagai Critically Endangered atau terancam punah pada tingkat tertinggi. Status ini menggarisbawahi pentingnya penemuan dan upaya pelestarian bunga tersebut.
Referensi:
Sumber artikel: www.gelora.co (25/11/2025)
0 Komentar