![]() |
Gambar: Ilustrasi |
Baru-baru ini, rumah pribadi Presiden Joko Widodo di Solo jadi sorotan. Banyak warga yang datang berkunjung, bahkan ada yang rela antre demi bisa bersalaman dengan Jokowi. Video yang beredar di media sosial menunjukkan pengunjung yang membawa payung untuk menghindari terik matahari. Keren, kan? Tapi, di balik keramaian itu, muncul dugaan bahwa semua ini adalah settingan.
Salah satu warganet, dengan akun X @ZeroPnumbra, mengklaim bahwa dia melihat tiga bus yang dikoordinir untuk mengangkut orang-orang ke rumah Jokowi. "Semua itu settingan doang. Nih gue kemarin siang lewat depan rumah di Mulyono yang pengidap NPD akut itu ada 3 bus yang dikoordinir untuk angkut orang-orang yang disuruh datang ke rumah dia," tulisnya. Unggahan ini langsung viral dan disukai lebih dari 1.900 kali, memicu berbagai reaksi dari netizen lainnya.
Banyak yang setuju dengan pendapat ini. Salah satu netizen berkomentar, "Bener bang, kata kawan bokap gua, pas dia tour rombongan ke Solo, ke Masjid Zayed, terus ada yang arahin ke tempat Mulyono. Dan di sana dikasih bingkisan katanya." Ini menunjukkan bahwa ada yang merasa kunjungan ini lebih dari sekadar spontanitas masyarakat.
Ada juga yang mempertanyakan logika kunjungan tersebut. "Pakai logika aja, ngapain orang pada datang cuma 5-10 menit terus balik lagi. Mau ngambil karomahnya gitu... wkwkw kalau orang ziarah aja sampai berjam-jam," komentar netizen lain. Ini menambah kesan bahwa kunjungan ini mungkin sudah diatur sedemikian rupa.
Sementara itu, beberapa netizen lainnya menilai bahwa ini adalah strategi untuk menciptakan citra positif bagi Jokowi. "Waktu masih jadi presiden aja massa digerakkan, apalagi sudah jadi mantan. Untuk sekadar dapat dukungan di medsos aja pakai buzzer, apalagi di lapangan," tulis salah satu pengguna. Ini menunjukkan skeptisisme terhadap niat di balik keramaian tersebut.
Jadi, apakah kunjungan ini benar-benar murni dari antusiasme rakyat atau ada agenda tersembunyi di baliknya? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, karena ini bisa jadi topik hangat yang menarik untuk diikuti. Gimana menurut kamu, apakah ini hanya pencitraan atau memang ada dukungan tulus dari masyarakat?
Sumber: suara.com
0 Komentar