Gibran Ungkap Dirinya Banyak Mendapat Pembelajaran dari Megawati, Termasuk Taktik Blusukan

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mengakui bahwa ia banyak menerima bimbingan dan pelajaran penting dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Pengakuan ini disampaikan Gibran saat tampil dalam sebuah program gelar wicara (talk show) yang disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Hal ini menggarisbawahi kesinambungan hubungan mentor-murid antara kedua tokoh politik tersebut, meskipun dinamika politik terkini telah mengalami perubahan signifikan.


Konfirmasi Bimbingan dari Tokoh Senior

Saat sesi wawancara yang ditayangkan melalui platform digital, Gibran menjawab pertanyaan dari News Anchor Senior Indosiar, Retno Pinasti.

Pertanyaan tersebut berfokus pada perasaannya menyandang predikat sebagai Wakil Presiden termuda di Indonesia.

Gibran mengakui bahwa tantangan yang dihadapi memang sangat banyak dan kompleks.

Namun, ia menekankan rasa syukurnya atas kesempatan dan dukungan yang telah diperolehnya selama ini.

Di tengah jawaban mengenai tantangan jabatan, Gibran secara spesifik menyinggung peran Megawati dalam membentuk kematangan politik dan teknis lapangannya.


Rahasia di Balik Strategi Blusukan Efektif

Salah satu aspek spesifik yang diungkapkan Gibran bahwa ia pelajari secara mendalam dari Megawati adalah mengenai strategi 'blusukan'.

Blusukan, yang merupakan praktik turun langsung ke masyarakat tanpa protokoler yang ketat, dianggap sebagai elemen krusial dalam memahami dan merespons kebutuhan rakyat.

Praktik ini dikenal sangat efektif dalam membangun kedekatan emosional antara pemimpin dan konstituen di akar rumput.

Gibran menjelaskan bahwa bimbingan dari Megawati berfokus pada bagaimana blusukan dilakukan secara tepat sasaran, memastikan setiap kunjungan membawa manfaat nyata, dan tidak hanya menjadi agenda seremonial belaka.


Warisan Kepemimpinan Melampaui Afiliasi Politik

Sebagai figur termuda yang menduduki jabatan eksekutif tertinggi, Gibran kini menghadapi sorotan tajam dari berbagai pihak.

Pengakuan mengenai bimbingan dari tokoh senior seperti Megawati adalah pengakuan penting.

Hal itu menunjukkan bahwa warisan kepemimpinan dan pengalaman yang dimiliki generasi politik pendahulu masih sangat relevan dan terus diwariskan kepada pemimpin muda.

Meskipun saat ini Gibran dan Megawati berada dalam spektrum politik yang berbeda, pengakuan ini menegaskan bahwa nilai-nilai dasar kepemimpinan dan teknik lapangan adalah hal universal yang melampaui afiliasi partai sementara.

Dalam konteks politik modern, peran mentor menjadi sangat vital, terutama bagi pemimpin muda yang baru menghadapi kompleksitas birokrasi, tuntutan publik yang beragam, dan tekanan media yang intens.

Bimbingan dari figur senior seperti Megawati, yang memiliki jam terbang dan pemahaman mendalam tentang lanskap politik Indonesia, dapat menjadi kompas strategis yang sangat berharga bagi Gibran dalam menavigasi tugas-tugas beratnya sebagai Wakil Presiden.

Sumber: rmol.id (03/12/2025)

0 Komentar

Produk Sponsor