Lahadalia memberikan respons tajam terhadap seruan "tobat nasuha" yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Bahlil balik menyarankan agar Cak Imin juga melakukan introspeksi diri. Ia juga menegaskan bahwa hanya Presiden Prabowo Subianto yang memiliki wewenang untuk memerintahnya di kabinet.
Tanggapan Bahlil atas Seruan Tobat
Bahlil Lahadalia menanggapi pernyataan Cak Imin yang menyuruhnya untuk bertaubat nasuha. Seperti yang diberitakan oleh gelora.co (2025-12-05), Bahlil menilai Cak Imin pun perlu melakukan tobat nasuha dan evaluasi diri. "Kalau pertobatan nasuha, Cak Imin juga pertobatan nasuha-lah, semuanya ya," kata Bahlil. Ia menambahkan bahwa semua pihak perlu melakukan evaluasi diri secara menyeluruh.Siapa Atasan Langsung Seorang Menteri
Bahlil menegaskan bahwa urusan evaluasi dirinya sebagai menteri sepenuhnya ada di tangan Presiden. Presiden Prabowo Subianto adalah atasan langsungnya yang memiliki hak untuk memerintah di kabinet. Ia menekankan fokusnya pada pekerjaan dan penanganan kebutuhan masyarakat.Fokus Utama Bahlil Saat Ini
Menteri Bahlil menyatakan dirinya lebih memilih fokus bekerja dan menangani kebutuhan masyarakat. "Yang bisa di kabinet, yang bisa perintah saya Pak Presiden Prabowo," tegasnya. Ia juga menambahkan sedang mengurus urusan di lokasi bencana, menunjukkan prioritasnya pada tugas lapangan.Latar Belakang Seruan Cak Imin
Sebelumnya, Cak Imin menyerukan introspeksi mendalam bagi para pejabat pemerintah. Seruan ini muncul setelah bencana banjir dan longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Cak Imin telah mengirimkan surat kepada Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup.Ajakan Evaluasi Menyeluruh Pemerintah
Surat tersebut mengajak para menteri untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan yang ada. Hal ini sebagai respons dan wujud komitmen atas bencana alam yang terjadi. "Bahasa NU-nya tobatan nasuhah," tambah Cak Imin, menggarisbawahi pentingnya introspeksi mendalam.Sumber: www.gelora.co (05/12/2025)
0 Komentar